Berbisnis Online ala Google

Jumat, 01 Juni 2012

Rumus Mengetahui Kelulusan di Microsoft Excel

Sebenarnya untuk menentukan lulus dan tidaknya seseorang dalam ujian adalah sangat mudah. Tinggal tentukan saja orang yang kita sukai dan tidak kita sukai. Orang yang kita sukai jadikanlah dia lulus dan yang tidak disukai biarkan dia tidak lulus. Mudah kan! Hehehe... Tapi ini adalah gaya subjektif yang dibumbui unsur egois. Siapa tahu kan, orang yang kita anggap tidak lulus adalah orang yang berakhlak mulia lagi pintar? Apalagi dia anak yatim dan berasal dari keluarga tidak mampu, tentu kita akan sangat berdosa melakukannya.


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآَنُ قَوْمٍ عَلَى أَلَّا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ


“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al Maidah: 8)


وَلا تَقْرَبُوا مَالَ الْيَتِيمِ إِلا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ حَتَّى يَبْلُغَ أَشُدَّهُ وَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ بِالْقِسْطِ لا نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا وَإِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُوا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَى وَبِعَهْدِ اللَّهِ أَوْفُوا ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ (١٥٢)


“Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu Berlaku adil, Kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.” (QS. Al An’am: 152)


Kembali lagi ke pokok bahasan, sebenarnya mudah menentukan lulus atau tidaknya siswa (dalam UN) berdasarkan nilainya. Yang perlu kita ketahui dulu adalah kriteria lulus itu bagaimana dan tidak lulus juga seperti apa? Jika tidak salah, untuk tingkat SMP dianggap lulusa jika memenuhi Nilai Akhir (NA) minimal 4,0 dan rata-rata 5,5. Tapi tunggu dulu! Sebelum kriteria itu, ada kriteria kelulusan lain yang justru lebih penting, yaitu :

  1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
  2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran yang terdiri atas:
    • Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
    • Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
    • Kelompok mata pelajaran estetika;
    •  Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan.
  3. Lulus US/M untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
  4. Lulus UN.
    (Sumber: BSNP)

Maka jika syarat-syarat di atas tidak terpenuhi dianggap tidak lulus walaupun nilainya tinggi. Sebaliknya, dianggap lulus jika memnuhi kriteria walaupun nilainya pas-pasan.

Langsung saja ket TKP, cara menentukan lulus dan tidaknya berdasarkan kriteria di atas secara singkat penyelesaiannya adalah sebagai berikut :

=IF((IF([NILAI 1]>=4;1;0)+IF([NILAI 2]>=4;1;0)+IF([NILAI 3]>=4;1;0)+IF([NILAI 4]>=4;1;0)+IF([RATA-RATA NILAI 1-4]>=5,5;1;0))=5;"LULUS";"TIDAK LULUS")

Namun sayang, rumus ini tidak bisa menentukan baik dan tidaknya akhlak seseorang sehingga dia masuk kategori lulus dan tidaknya. Supaya lebih memahamkan pikiran, lihat contoh di bawah i ni :




=IF((IF(D10>=4;1;0)+IF(E10>=4;1;0)+IF(F10>=4;1;0)+IF(G10>=4;1;0)+IF((AVERAGE(D10:G10))>=5,5;1;0))=5;"LULUS";"TIDAK LULUS”)

Jika cara ini dianggap sulit untuk dihapal, ada cara mudah yang bisa digunakan. Cara ini adalah metode sederhana dengan menggabungkan logika-logika yang ada memenuhi kita beri nilai 1, jika tidak 0. Jadi logika-logika tersebut kemudian digabungkan untuk menentukan suatu nilai. Jika nilai itu memenuhi berarti lulus, jika tidak berarti tidak lulus. Dalam hal ini kita membutuhkan kolom tambahan untuk meletakkan nilai logika tersebut.

Kita ambil contoh di atas, ada 4 mata pelajaran dan rata-rata. Berarti kita membutuhkan 5 kolom. Rumus-rumus yang diterapkan dalam kolom tambahan ini amat sederhana, yaitu menggunakan rumus logika (IF). Lihat sebagai berikut :

Kolom NILAI 1 =IF([SEL NILAI 1]>=4;1;0)
Kolom NILAI 2 =IF([SEL NILAI 2]>=4;1;0)
Kolom NILAI 3 =IF([SEL NILAI 3]>=4;1;0)
Kolom NILAI 4 =IF([SEL NILAI 4]>=4;1;0)
Kolom RATA-RATA =IF([SEL RATA-RATA]>=5,5;1;0)

Kemudian nilai masing-masing mapel dan rata-rata yang telah dilogikakan dengan angka 1 dan 0 DIJUMLAHKAN. Jika hasil nilainya 5 berarti lulus dan jika di bawah nilai 5 berarti tidak lulus. Jadi rumus untuk menentukan lulus dan tidaknya dengan cara ini tinggal menentukan apakah nilainya 5 atau tidak. Jika nilainya 5 = lulus, jika kurang dari itu = tidak lulus. Berarti rumusnya sebagai berikut :

Kolom JUMLAH =SUM([NILAI 1]+[NILAI 2]+[NILAI 3]+[NILAI 4]+[NILAI RATA-RATA])
Kolom KELULUSAN =IF([SEL JUMLAH]=5;”LULUS”;”TIDAK LULUS”

Contoh


Kita ambil sampel siswa nomor 1
Sel R10 =IF(D10>=4;1;0)
Sel S10 =IF(E10>=4;1;0)
Sel T10 =IF(F10>=4;1;0)
Sel U10 =IF(G10>=4;1;0)
Sel V10 =IF(I10>=5,5;1;0)
Sel W10 =SUM(R10:V10)
Sel X10 =IF(W10=5;"LULUS";"TIDAK LULUS")

Cara ini memang sedikit ngoler, namun ringkas dalam rumus serta mudah dihapal. Supaya lebih memahamkan, silahkan pembaca coba langsung.

Demikian. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar